Jepang Ciptakan Rumah Terapung dengan Teknologi Levitasi Magnetik yang Kurangi Dampak Seismik Gempa

Liputan6.com, Jakarta – Jepang, negara yang sering dilanda gempa bumi, telah mengembangkan solusi inovatif untuk melindungi rumah dari kerusakan akibat seismik.

Mereka mengembangkan rumah terapung yang memungkinkan bangunan tempat tinggal akan terangkat dari tanah saat terjadi gempa.

Mengutip dari Seasia News, Kamis (3/4/2025), teknologi canggih ini, yang dipelopori oleh perusahaan Air Danshin sejak 2005, mengandalkan sensor dan kompresor udara yang langsung mengangkat rumah sekitar 1,2 inci saat gempa terjadi, mencegah kerusakan struktural.

Disebut sebagai levitasi magnetik, teknologi dirancang khusus untuk menahan dampak gempa bumi yang merusak.

Selain gempa bumi, rumah terapung ini juga menawarkan perlindungan terhadap banjir, meskipun biaya tinggi dan masalah lingkungan tetap menjadi kendala untuk penerapannya secara luas.

Pengembangan berkelanjutan dari teknologi inovatif ini diharapkan dapat merevolusi perumahan yang tahan bencana. Rumah ini juga mendefinisikan ulang perencanaan kota di wilayah-wilayah yang rentan di seluruh dunia.

Mengutip dari laman Construction Property, konsep ini terinspirasi dari prinsip-prinsip teknologi levitasi magnetik (Maglev) yang digunakan dalam kereta api berkecepatan tinggi.

Sebuah studi penelitian oleh Furuya, M. Fujishita, dan tim mereka, yang diterbitkan pada 2020 di Earthquake Response Engineering Conference dan di situs web Airdanshin (perusahaan konstruksi tahan gempa terkemuka Jepang).

Mereka mengeksplorasi pengembangan model Tuned Mass Damper (TMD) untuk konstruksi jangka panjang.

TMD merupakan perangkat pengendali getaran pasif yang mengurangi respons dinamis struktur terhadap gaya eksternal seperti gempa bumi. Penelitian difokuskan pada teknik levitasi magnetik yang memanfaatkan metode rangka TMD.

Cara Kerja Teknologi Levitasi Magnetik


Metode ini menggunakan bantalan angin dan gaya tolak magnetik atau elektromagnetik untuk meminimalkan gesekan dan meningkatkan kinerja sistem TMD dalam mengurangi getaran akibat gempa bumi pada bangunan.

Hasil penelitian menunjukkan efektivitas model TMD yang rendah gesekan dan sangat terkendali dengan aplikasi luas di luar rekayasa gempa bumi.

Teknologi ini menjanjikan pengurangan getaran pada bangunan, jembatan, dan struktur lainnya, sehingga meningkatkan stabilitas secara keseluruhan.

Meskipun konsep Maglev tampak inovatif, tantangan signifikan tetap ada. Membangun struktur tahan gempa menggunakan levitasi magnetik akan membutuhkan sejumlah besar energi dan medan magnet yang sangat stabil untuk melawan gravitasi.

Menerapkan teknologi tersebut dalam skala besar kemungkinan akan rumit dan mahal. Jepang sudah menjadi pemimpin dalam teknik bangunan tahan gempa.

Metode yang sudah mapan meliputi bantalan isolasi seismik dan sistem pondasi kantung udara. Isolasi seismik menggunakan bantalan di dasar struktur untuk memisahkannya dari tanah yang bergetar selama gempa bumi, sehingga meminimalkan kerusakan.

Tantangan Teknologi Rumah Terapung

Peta lokasi gempa Jepang 11 Maret 2011, menunjukkan titik-titik gempa utama dan gempa susulan di lepas pantai timur Jepang. Gempa berkekuatan magnitudo 9,0 ini memicu tsunami besar yang berdampak luas. (earthobservatory.nasa.gov)
Peta lokasi gempa Jepang 11 Maret 2011, menunjukkan titik-titik gempa utama dan gempa susulan di lepas pantai timur Jepang. (earthobservatory.nasa.gov)
Sistem pondasi kantung udara, yang dikembangkan oleh Air Danshin, dilengkapi sensor yang mendeteksi getaran dan mengaktifkan kompresor udara untuk mengembangkan kantung udara di bawah rumah, sehingga sedikit terangkat selama gempa bumi.

Meskipun pendekatan ini menawarkan sejumlah perlindungan, pendekatan ini terutama efektif untuk gempa bumi berguncang lateral dengan gerakan vertikal terbatas.

Meskipun konsep Maglev menghadirkan kemungkinan yang menarik, Deke Smith, Direktur Eksekutif Earthquake Safety Council dan Building SMART Alliance, memperingatkan agar tidak terlalu optimis.

Dalam sebuah pernyataan, Smith mengakui potensi teknologi tersebut untuk mengurangi dampak gempa bumi ringan. Namun, ia menyatakan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk sepenuhnya mencegah kerusakan selama gempa bumi kuat.

Smith menyoroti dua keterbatasan utama, pertama ruang lingkup pengujian saat ini terbatas, di mana ia menunjukkan bahwa pengujian seismik Air Danshin saat ini terutama berfokus pada getaran lateral (samping-ke-samping).

Inovasi Baru Solusi Gempa

Oleh karena itu, efektivitas sistem terhadap gempa bumi kuat dengan gaya vertikal yang signifikan masih belum jelas. Selain itu, tantangan lainnya adalah mengenai ambang batas perlindungan.

Disebutkan bahwa sistem pondasi kantung udara, yang dirancang untuk mengangkat bangunan hingga tiga sentimeter, mungkin tidak memberikan perlindungan yang cukup terhadap gempa bumi yang melebihi perpindahan vertikal ini.

Dalam kasus seperti itu, bangunan berpotensi terlepas dari fondasinya. Terlepas dari kendala teknis, inisiatif “rumah terapung” yang inovatif ini menandakan lompatan maju yang signifikan dalam upaya Jepang untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap gempa bumi.

Seperti yang disimpulkan Smith, “Mencoba ide-ide baru dapat menghasilkan terobosan. Ini dapat menjadi percikan yang memicu inovasi lebih lanjut dan pada akhirnya berkontribusi pada solusi gempa bumi yang lebih komprehensif.”

Sumber : liputan6.com

  • Related Posts

    Apa Itu Netiket? 20 Etika Berinternet

    Apa itu netiket? Netiket merupakan istilah singkatan dari kata net dan etiket. Netiket menjelaskan tentang aturan berperilaku untuk komunikasi yang sopan dan baik di internet. Netiket sering disebut sebagai etika berinternet. Ini bukan aturan yang mengikat secara hukum,…

    Hal yang perlu dilakukan jika Anda merasa ada malware di Mac

    Menemukan malware di Mac bisa terasa mengkhawatirkan. Jika komputer terinfeksi, maka data pribadi dan identitas kita mungkin akan terancam. Meski Mac relatif jarang terkena malware, jumlah ancaman yang dialami macOS…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Jangan lewatkan

    Apa Itu Netiket? 20 Etika Berinternet

    Apa Itu Netiket? 20 Etika Berinternet

    Hal yang perlu dilakukan jika Anda merasa ada malware di Mac

    Hal yang perlu dilakukan jika Anda merasa ada malware di Mac

    Cak Imin Ajak Tidak Tambal Sulam untuk Hindari Ancaman PHK

    Cak Imin Ajak Tidak Tambal Sulam untuk Hindari Ancaman PHK

    Pilihan Baru SUV Arogan, Ford Everest Sport Meluncur dengan Harga Rp 700 Jutaan

    Pilihan Baru SUV Arogan, Ford Everest Sport Meluncur dengan Harga Rp 700 Jutaan

    Kuliner Jepang Regional dengan Sentuhan Modern, Perpaduan Tradisi dan Inovasi Rasa

    Kuliner Jepang Regional dengan Sentuhan Modern, Perpaduan Tradisi dan Inovasi Rasa

    Kabareskrim Ungkap Indonesia Jadi Target Pasar Judi Online

    Kabareskrim Ungkap Indonesia Jadi Target Pasar Judi Online

    Indonesia Masuki Musim Kemarau, Ini Prediksi Lengkap BMKG

    Indonesia Masuki Musim Kemarau, Ini Prediksi Lengkap BMKG

    Bareskrim Blokir 865 Rekening Terkait Judi Online, Nilainya Capai Rp 194,7 M

    Bareskrim Blokir 865 Rekening Terkait Judi Online, Nilainya Capai Rp 194,7 M

    3 Entitas yang Menyebabkan Serangan Siber Semakin Canggih

    3 Entitas yang Menyebabkan Serangan Siber Semakin Canggih

    Mobil Anggota DPR Kecelakaan di Tol Pemalang, Ini Daftar 2 Korban Tewas-2 Luka

    Mobil Anggota DPR Kecelakaan di Tol Pemalang, Ini Daftar 2 Korban Tewas-2 Luka

    RI Mau Kirim TKI ke Arab Saudi, Segini Gajinya

    RI Mau Kirim TKI ke Arab Saudi, Segini Gajinya

    Serangan Phising Semakin Cepat Beradaptasi dengan Situasi Terkini

    Serangan Phising Semakin Cepat Beradaptasi dengan Situasi Terkini

    Eksploitasi Fitur Remote Control Zoom Curi Uang Kripto

    Eksploitasi Fitur Remote Control Zoom Curi Uang Kripto

    Maling Motor Bersenjata Api di Tangerang Ditangkap Polisi

    Maling Motor Bersenjata Api di Tangerang Ditangkap Polisi

    Kunjungi Pabrik BYD, Eddy Soeparno Harap Teknologi China Bisa Diikuti RI

    Kunjungi Pabrik BYD, Eddy Soeparno Harap Teknologi China Bisa Diikuti RI

    Polisi Ungkap Pemicu Bentrok Antarkelompok di Jl Raya Bogor Depok

    Polisi Ungkap Pemicu Bentrok Antarkelompok di Jl Raya Bogor Depok

    Kronologi Penangkapan Ketua Ormas yang Bikin 3 Mobil Polisi Dirusak di Depok

    Kronologi Penangkapan Ketua Ormas yang Bikin 3 Mobil Polisi Dirusak di Depok

    Bocah Perempuan Tewas Terseret Arus Sungai di Pandeglang

    Bocah Perempuan Tewas Terseret Arus Sungai di Pandeglang

    Bareskrim Limpahkan WN Ukraina Bos Lab Narkoba ke Kejati Bali

    Bareskrim Limpahkan WN Ukraina Bos Lab Narkoba ke Kejati Bali

    Cerita Ojek Pangkalan Dapat Untung Saat Macet Pelabuhan Tanjung Priok

    Cerita Ojek Pangkalan Dapat Untung Saat Macet Pelabuhan Tanjung Priok

    Siasat Tersangka Korupsi Buang Sampah Tangsel ke Kota-kota Tetangga

    Siasat Tersangka Korupsi Buang Sampah Tangsel ke Kota-kota Tetangga

    10 Mahasiswa KKN Hanyut di Sungai Bolango Gorontalo, 3 Orang Tewas

    10 Mahasiswa KKN Hanyut di Sungai Bolango Gorontalo, 3 Orang Tewas

    PKB Sambut Baik Prabowo dan Megawati Akan Bertemu Lagi: Bawa Banyak Manfaat

    PKB Sambut Baik Prabowo dan Megawati Akan Bertemu Lagi: Bawa Banyak Manfaat

    AS & China Perang Dagang, Menkeu Era SBY Sebut Bakal Terjadi Hal Ini

    AS & China Perang Dagang, Menkeu Era SBY Sebut Bakal Terjadi Hal Ini

    Komnas Perempuan Kutuk Keras Pemerkosaan oleh Dokter Anestesi PPDS di RS Hasan Sadikin

    Komnas Perempuan Kutuk Keras Pemerkosaan oleh Dokter Anestesi PPDS di RS Hasan Sadikin

    Kesal Disuruh Kerja, Suami di Maros Pukul Istri Pakai Barbel hingga Tewas

    Kesal Disuruh Kerja, Suami di Maros Pukul Istri Pakai Barbel hingga Tewas

    Banyak Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel, Warga Sampai Ngeri

    Banyak Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel, Warga Sampai Ngeri

    2 Warga Bogor Jadi Korban Kecelakaan BRV Vs Bus di Tol Pekalongan, 1 Tewas

    2 Warga Bogor Jadi Korban Kecelakaan BRV Vs Bus di Tol Pekalongan, 1 Tewas

    KPK Sita USD 1 Juta dari Kasus Korupsi Jual Beli Gas PT PGN

    KPK Sita USD 1 Juta dari Kasus Korupsi Jual Beli Gas PT PGN

    11 Orang Tewas Diserang OPM, TNI: Korban Warga Sipil yang Jadi Pendulang Emas

    11 Orang Tewas Diserang OPM, TNI: Korban Warga Sipil yang Jadi Pendulang Emas
    error: Content is protected !!